Jayamedho
Informasi Pribadi :
Bhikkhu Jayamedho berpartisipasi pada berbagai konferensi Buddhis dan lintas-agama internasional di Myanmar, Sri Lanka, Thailand, New York, Seoul, India, dan Indonesia. Ia menerima pentahbisannya sebagai Bhikkhu pada bulan Maret 2011di bawah naungan Sangha Theravada Indonesia.
Biograf
Bhikkhu Jayamedho terlahir dengan nama Herman S. Endro. Ia dilahirkan di Surabaya pada tahun 1941. Ia mengambil pendidikan sarjana hukum di Bandung dan aktif dalam organisasi pemuda Buddhis selama itu.Ia lulus S1 Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran pada tahun 1967.
Pengalaman kerja
Pengalaman kerja profesional Herman S. Endro, SH. diakui oleh berbagai perusahaan, seperti British American Tobacco, Unilever, Indofood, dan sebagainya. Ia juga menerima pengakuan untuk pengalaman bekerjanya yang lebih dari 15 tahun oleh asosiasi pebisnis Indonesia. Berikut ini adalah daftar pengalaman kerja Herman S. Endro, SH.:
Berikut ini adalah daftar pengalaman organisasi Herman S. Endro, SH.:
Pada tahun 1985, Raja Thailand memberikan pernghargaan kepada Bhikkhu Jayamedho karena telah aktif menyebarkan Theravada dan membangun Vihara Dhamma Cakka Jaya di Jakarta. Ia juga menerima berbagai penghargaan dari organisasi-oraganisasi pendidikan Buddhis yang lain. Berikut adalah daftar penghargaan yang pernah diterima:
Penahbisan
Herman S. Endro menerima penahbisan sebagai Samanera (PABBAJJÃ) di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya pada Tanggal 16 Maret 2011. Penahbisnya (Upajjhãya) adalah Y.M. Sukhemo Mahathera. Selanjutnya, ia langsung menerima penahbisan sebagai Bhikkhu (UPASAMPADÃ) dengan nama penahbisan Jayamedho dan penahbis (Upajjhãya) yang sama, yaitu Y.M. Sukhemo Mahathera.
Pelayanan
Dalam sesi bedah buku Memoar Bhikkhu Jayamedho, seorang pembicara bernama Jo Priastana dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, menyatakan bahwa sosok Herman S. Endro merupakan salah satu sosok penting dalam perjalanan sejarah umat Buddha di Indonesia, terutama sejak terjadinya peristiwa Buddha Jayanti pada tahun 1950-an. Pada fase ini, beberapa figur Buddhis tampil dalam polemik pendefinisian Tuhan dalam Buddhisme. Herman S. Endro terlibat secara mendalam hingga akhirnya negara mengakui Buddhisme sebagai agama.
Sumber : Wikipedia
Informasi Pribadi :
- Lahir : Tahun 12 1941
- Kewarganegaraan ; Indonesia
- Pekerjaan : Bhikkhu
Bhikkhu Jayamedho berpartisipasi pada berbagai konferensi Buddhis dan lintas-agama internasional di Myanmar, Sri Lanka, Thailand, New York, Seoul, India, dan Indonesia. Ia menerima pentahbisannya sebagai Bhikkhu pada bulan Maret 2011di bawah naungan Sangha Theravada Indonesia.
Biograf
Bhikkhu Jayamedho terlahir dengan nama Herman S. Endro. Ia dilahirkan di Surabaya pada tahun 1941. Ia mengambil pendidikan sarjana hukum di Bandung dan aktif dalam organisasi pemuda Buddhis selama itu.Ia lulus S1 Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran pada tahun 1967.
Pengalaman kerja
Pengalaman kerja profesional Herman S. Endro, SH. diakui oleh berbagai perusahaan, seperti British American Tobacco, Unilever, Indofood, dan sebagainya. Ia juga menerima pengakuan untuk pengalaman bekerjanya yang lebih dari 15 tahun oleh asosiasi pebisnis Indonesia. Berikut ini adalah daftar pengalaman kerja Herman S. Endro, SH.:
- Konsultan Manajemen “Herman Endro & Associates”
- Director British American Tobacco (BAT)
- Director Rothmans of Pall Mall Indonesia (RPMI)
- Kepala Divisi Corp HRD Indofood Sukses Makmur (ISM)
- Manager Unilever Indonesia (ULI)
- Staff American Express International Banking Corp. (Amexbank)
Berikut ini adalah daftar pengalaman organisasi Herman S. Endro, SH.:
- Pendiri & Ketua Umum Gerakan Pemuda Buddhis Indonesia (GPBI), 1964-1967
- Anggota Pengurus Perhimpunan Buddhis Indonesia (Perbudi)
- Anggota Pengurus pertama & Ketua Umum Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi)
- Anggota Pendiri Yayasan Dhammadipa Arama, Batu, Malang.
- Anggota Pengurus pertama Yayasan Jakarta Dhammacakka Jaya, Jakarta
- Pendiri & anggota DPP Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi)
- Anggota Pengurus Indonesian Conference on Religion & Peace (ICRP)
- Pendiri & Pengurus Center of Asian Studies (CENAS)
- Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) 10. Yayasan Pendidikan dan Pembinaan (PPM)
- Buddhist Scholars and Leaders Conference, Colombo, 1973
- World Fellowship of Buddhists, Bangkok dan Korea
- World Summit of Religious Leaders, New York
- Dharma Smri Conference, Varanasi India
- The Abrahamic Religion World Conference, Jakarta
- Buddhist-Moslem Dialogue, Bangkok
- Buddhist Ethics and Economic Forum, Bangkok
- Revitalization of Islam, Jakarta
Pada tahun 1985, Raja Thailand memberikan pernghargaan kepada Bhikkhu Jayamedho karena telah aktif menyebarkan Theravada dan membangun Vihara Dhamma Cakka Jaya di Jakarta. Ia juga menerima berbagai penghargaan dari organisasi-oraganisasi pendidikan Buddhis yang lain. Berikut adalah daftar penghargaan yang pernah diterima:
- Penghargaan Medalion dari Raja Thailand Bhumibol Adulyadej di Bangkok, 16 April 1985
- Penghargaan Plakat oleh Panglima Angkatan Darat Thailand Jendral Kam Lang Ek, 24 Agustus 1985
- Penghargaan Gelar Dharma Pandita Dhammalankara dari Sangha Theravada Indonesia, 2 April 1995
- Penghargaan Masa Bakti 20 tahun Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia, 2006
- Penghargaan Masa Bakti 15 tahun kerja dari PT Unilever Indonesia, 1 Juli 1985
- Penghargaan Masa Bakti 5 tahun kerja dari PT Indofood Sukses Makmur, November 1994
- Penghargaan dari Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII, Keraton Surakarta Hadiningrat berupa gelar bangsawan tinggi Kanjeng Raden Haryo Endrokusumo, 21 Oktober 2000
Penahbisan
Herman S. Endro menerima penahbisan sebagai Samanera (PABBAJJÃ) di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya pada Tanggal 16 Maret 2011. Penahbisnya (Upajjhãya) adalah Y.M. Sukhemo Mahathera. Selanjutnya, ia langsung menerima penahbisan sebagai Bhikkhu (UPASAMPADÃ) dengan nama penahbisan Jayamedho dan penahbis (Upajjhãya) yang sama, yaitu Y.M. Sukhemo Mahathera.
Pelayanan
Dalam sesi bedah buku Memoar Bhikkhu Jayamedho, seorang pembicara bernama Jo Priastana dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, menyatakan bahwa sosok Herman S. Endro merupakan salah satu sosok penting dalam perjalanan sejarah umat Buddha di Indonesia, terutama sejak terjadinya peristiwa Buddha Jayanti pada tahun 1950-an. Pada fase ini, beberapa figur Buddhis tampil dalam polemik pendefinisian Tuhan dalam Buddhisme. Herman S. Endro terlibat secara mendalam hingga akhirnya negara mengakui Buddhisme sebagai agama.
Sumber : Wikipedia