Julius Darmaatmadja
Informasi Pribadi :
Sebagai kardinal, ia juga turut serta dalam pemilihan Paus baru pada tahun 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI.
Biografi
Ayahnya, Joachim Djasman Darmaatmadja, Dan ibunya, Maria Siti Sarpinah, adalah keluarga yang sederhana.
Darmaatmadja masuk Seminari Menengah Yogyakarta dan Seminari Mertoyudan, lalu masuk Novisiat Serikat Yesus Girisonta tahun 1957.
Ia ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 18 Desember 1969 oleh Yustinus Darmojuwono dan bertugas di Yogyakarta. Kemudian tahun 1978-1981 menjabat Rektor Seminari Menengah Mertoyudan.
Ditahbiskan sebagai Uskup Agung Semarang juga oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada tanggal 29 Juni 1983.
Pada 28 April 1984 Julius Darmaatmaja juga diangkat oleh Vatikan Roma sebagai Uskup bagi ABRI menggantikan Kardinal Yustinus Darmojuwono. Sebagai Uskup ABRI, ia tidak memperoleh pangkat dan jabatan di organisasi ABRI karena ia bukan militer dan jabatan uskup tidak ada dalam ABRI tetapi jabatan yang diberikan oleh Tahta Suci Vatikan.
Setelah wafatnya Kardinal Yustinus Darmojuwono, ia diangkat sebagai kardinal pada tanggal 26 November 1994.
Setelah wafatnya Leo Soekoto, ia diangkat sebagai Uskup Agung Jakarta pada tanggal 11 Januari 1996.
25 Mei 1990 diangkat menjadi anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.
Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja adalah Uskup Agung kedua dari Indonesia, setelah Uskup Agung Semarang, Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada 1978, yang masuk dalam daftar conclave, pemilihan Paus.
Darmaatmadja mundur dari jabatannya sebagai Uskup ABRI pada 2 Januari 2006 dan digantikan oleh Uskup Semarang, Ignatius Suharyo.
Pada tanggal 28 Juni 2010, pukul 12.00 (waktu Vatikan), Bapa Suci Paus Benediktus XVI secara resmi mengumumkan penerimaannya atas surat pengunduran diri yang diajukan oleh Kardinal Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J., karena faktor usia yang telah mencapai 75 tahun (aturan mengenai batasan umur ini terdapat di dalam di Kitab Hukum Kanonik). Sejak saat itu, Kardinal Darmaatmadja menjadi Uskup Emeritus (uskup yang pensiun) Keuskupan Agung Jakarta dan saat ini berdomisili di Wisma Emaus Girisonta, yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pada Konklaf Kepausan 2013, Kardinal Darmaatmadja memutuskan untuk tidak mengikuti Konklaf tersebut, hal ini dikarenakan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh, terutama dipengaruhi oleh keadaan kesehatan matanya.
Sumber : Wikipedia
Informasi Pribadi :
- Nama lahir : Julius Riyadi Darmaatmadja
- Lahir : 20 Desember 1934 (umur 80)
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Denominasi : Katolik Roma
- Kediaman : Wisma Emmaus Girisonta, Semarang
- Posisi sebelumnya : Uskup Agung Semarang (1983-1996), Ordinariat Militer Indonesia (1984-2006)
- Lambang : {{{coat_of_arms_alt}}}
Sebagai kardinal, ia juga turut serta dalam pemilihan Paus baru pada tahun 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI.
Biografi
Ayahnya, Joachim Djasman Darmaatmadja, Dan ibunya, Maria Siti Sarpinah, adalah keluarga yang sederhana.
Darmaatmadja masuk Seminari Menengah Yogyakarta dan Seminari Mertoyudan, lalu masuk Novisiat Serikat Yesus Girisonta tahun 1957.
Ia ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 18 Desember 1969 oleh Yustinus Darmojuwono dan bertugas di Yogyakarta. Kemudian tahun 1978-1981 menjabat Rektor Seminari Menengah Mertoyudan.
Ditahbiskan sebagai Uskup Agung Semarang juga oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada tanggal 29 Juni 1983.
Pada 28 April 1984 Julius Darmaatmaja juga diangkat oleh Vatikan Roma sebagai Uskup bagi ABRI menggantikan Kardinal Yustinus Darmojuwono. Sebagai Uskup ABRI, ia tidak memperoleh pangkat dan jabatan di organisasi ABRI karena ia bukan militer dan jabatan uskup tidak ada dalam ABRI tetapi jabatan yang diberikan oleh Tahta Suci Vatikan.
Setelah wafatnya Kardinal Yustinus Darmojuwono, ia diangkat sebagai kardinal pada tanggal 26 November 1994.
Setelah wafatnya Leo Soekoto, ia diangkat sebagai Uskup Agung Jakarta pada tanggal 11 Januari 1996.
25 Mei 1990 diangkat menjadi anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.
Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja adalah Uskup Agung kedua dari Indonesia, setelah Uskup Agung Semarang, Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada 1978, yang masuk dalam daftar conclave, pemilihan Paus.
Darmaatmadja mundur dari jabatannya sebagai Uskup ABRI pada 2 Januari 2006 dan digantikan oleh Uskup Semarang, Ignatius Suharyo.
Pada tanggal 28 Juni 2010, pukul 12.00 (waktu Vatikan), Bapa Suci Paus Benediktus XVI secara resmi mengumumkan penerimaannya atas surat pengunduran diri yang diajukan oleh Kardinal Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J., karena faktor usia yang telah mencapai 75 tahun (aturan mengenai batasan umur ini terdapat di dalam di Kitab Hukum Kanonik). Sejak saat itu, Kardinal Darmaatmadja menjadi Uskup Emeritus (uskup yang pensiun) Keuskupan Agung Jakarta dan saat ini berdomisili di Wisma Emaus Girisonta, yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pada Konklaf Kepausan 2013, Kardinal Darmaatmadja memutuskan untuk tidak mengikuti Konklaf tersebut, hal ini dikarenakan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh, terutama dipengaruhi oleh keadaan kesehatan matanya.
Sumber : Wikipedia