Abadi Soesman (Pemusik Serba Bisa )
Informasi Pribadi:
Masa kecil
Karier musiknya diawali saat membentuk band bocah bersama dengan saudara-saudaranya serta sahabatnya di Malang pada tahun 1959 dengan nama Irama Abadi. Ian Antono yang memainkan bongo. Saat itu, mereka lebih banyak memainkan musik Latin dan Minang seperti yang mereka simak dalam album kelompok Gumarang yang tengah populer. Kegiatan bermusik Abadi dan saudara-saudaranya, didukung oleh ayahnya, dr. Soesman Soemosoesastro yang menjabat Kepala Rumah Sakit Tentara (RST) Malang. Abadi memang berasal dari keluarga pemusik. Ayahnya piawai menggesek dawai biola dan sang ibu Etty Soedirman memainkan piano. Kemampuan bermain piano klasik diperoleh Abadi dari sang ibu. Dilanjutkan dengan berguru piano klasik pada Van Rommer pada tahun 1956 dan dasar piano jazz pada Liem Khok Wha pada tahun 1959.
Walau memiliki dasar musik jazz dan klasik, Abadi lebih tertarik dengan rock and roll, seperti grup band The Shadows dan Ventures The Ventures. Puncaknya adalah saat demam The Beatles melanda dunia.
Hijrah ke Jakarta
Tahun 1970, Abadi memutuskan hijrah ke Jakarta. Dia melamar sebagai home band di Tropicana, sebuah klub malam ternama Jakarta, namun tak diterima. Kesempatan datang saat keyboard band The Discn, Andyono Arie sakit dan Abadi menjadi pemain pengganti. Setelah itu, Abadi direkrut sebagai pemain keyboard band pengiring ternama Jakarta, The Pro's yang dibentuk Dimas Wahab, mengisi posisi Broery Marantika yang ingin berkonsentrasi sebagai penyanyi. The Pro's lalu bertolak ke Amerika Serikat bermain sebagai home band di Restauran Ramayana, yang terletak di New York City.
Bersama Guruh Gipsy
Pertengahan dasawarsa 1970-an, Abadi Soesman kembali ke Jakarta. Dia lalu bergabung dengan band Gipsy yang didukung Keenan Nasution (drums) dan Chrisye (bass). Saat itu Gipsy bersama Guruh Soekarno Putra tengah berencana membuat proyek musik eksperimen menggabungkan musik rock progressive dan gamelan Bali. Proyek itu berlanjut dengan terbentuknya Guruh Gipsy dengan formasi Guruh Soekarno Putra (gamelan, piano, komposer), Keenan Nasution (drum, vokal), Chrisye (bass, vokal), Oding Nasution (gitar), Roni Harahap (keyboards), dan Abadi Soesman (synthesizers).
Bermusik Jack Lesmana
Meski sibuk di Guruh Gipsy, Abadi masih tak melupakan jazz. Dia bergabung dengan komunitas Jack Lesmana bersama sederet pemusik jazz lainnya seperti Oele Pattiselanno, Benny Likumahuwa, Jopie Item, Karim Suweilleh, dan Bubi Chen. Tak hanya di panggung, Abadi juga mendukung sejumlah album jazz Jack Lesmana.
Bersama The Eternals
Abadi sempat membentuk band sendiri yang bernama The Eternals. Ia pun menulis sederet lagu, antara lain "Kasihmu Kasihku", yang menjadi hits.
Bersama God Bless
Tahun 1979 Abadi Soesman diajak Ian Antono bergabung dalam God Bless. Setahun kemudian, kelincahannya memainkan tuts piano terlihat saar God Bless merilis album Cermin (1980). Ketrampilannya menggabungkan rock dan gamelan Bali pada album Guruh Gipsy diterapkannya pada lagu "Anak Adam" pada album God Bless tersebut. Setelah rilis album Cermin (1980) yang diikuti show di beberapa tempat, God Bless vakum sehingga Abadi Soesman pun mengundurkan diri. Ia baru kembali bergabung pada tahun 2002, menggantikan Jockie Surjoprajogo dan merilis album berjudul 36th (2009). Karyanya dalam God Bless adalah Insan Sesat (Cermin), Ku Ingin Kau Bahagia dan Rock ‘n Roll Hidupku (36th).
Bersama Tarantulla (Dangdut)
Awal tahun 1980, Abadi Soesman diajak Reynold Panggabean bergabung dalam kelompok dangdut Tarantulla dalam bentuk album rekaman. Muchsin Alatas juga mengajak Abadi Soesman bereksperimen menggabungkan dangdut, reggae, dan jazz rock dalam album bertajuk 5 LU – 12 LS.
Bersama Bharata Band
Nama Abadi makin berkibar saat bergabung dengan “The Beatles Indonesia”, Bharata Band sebagai gitaris pada tahun 1984. Grup musik yang didukung pula oleh Tato Bharata (vokal, gitar), Harry Bharata (vokal, bass), dan Jelly Tobing (drums) ini memainkan lagu-lagu The Beatles dan sempat merilis sebuah album Kawula Muda (1988). Di masanya, Bharata Band sempat menjadi band terlaris di Indonesia.
Tahun 1986, pria yang kini berambut gondrong itu mulai bermain di area musik lawas. Lagu-lagu Bee Gees, The Beatles, The Shadows, atau penyanyi kondang era 1950 - 1960-an seperti Everly Brothers, Pat Boone, Jim Reeves, Nat “King” Cole, Tom Jones, sampai The Cats selalu didendangkan. Termasuk lagu-lagu soul dan funk milik James Brown dan Cool and The Gang.
Saat ini, selain bergabung dalam God Bless, Abadi Soesman juga merangkap sebagai keyboardis The Rollies. Dua band tersebut sempat manggung bersama dalam acara ulang tahun The Rollies ke 50 yang bertajuk “God Bless The Rollies: Still Alive and Well - Anniversary Concert" di Bandung pada tanggal 13 Mei 2013.
Informasi Pribadi:
- Nama lahir: Abadi Soesman
- Lahir: 3 Januari 1949 (umur 66)
- Bendera Indonesia Malang, Indonesia
- Pekerjaan: musisi
- Tahun aktif: 1970 - sekarang
Masa kecil
Karier musiknya diawali saat membentuk band bocah bersama dengan saudara-saudaranya serta sahabatnya di Malang pada tahun 1959 dengan nama Irama Abadi. Ian Antono yang memainkan bongo. Saat itu, mereka lebih banyak memainkan musik Latin dan Minang seperti yang mereka simak dalam album kelompok Gumarang yang tengah populer. Kegiatan bermusik Abadi dan saudara-saudaranya, didukung oleh ayahnya, dr. Soesman Soemosoesastro yang menjabat Kepala Rumah Sakit Tentara (RST) Malang. Abadi memang berasal dari keluarga pemusik. Ayahnya piawai menggesek dawai biola dan sang ibu Etty Soedirman memainkan piano. Kemampuan bermain piano klasik diperoleh Abadi dari sang ibu. Dilanjutkan dengan berguru piano klasik pada Van Rommer pada tahun 1956 dan dasar piano jazz pada Liem Khok Wha pada tahun 1959.
Walau memiliki dasar musik jazz dan klasik, Abadi lebih tertarik dengan rock and roll, seperti grup band The Shadows dan Ventures The Ventures. Puncaknya adalah saat demam The Beatles melanda dunia.
Hijrah ke Jakarta
Tahun 1970, Abadi memutuskan hijrah ke Jakarta. Dia melamar sebagai home band di Tropicana, sebuah klub malam ternama Jakarta, namun tak diterima. Kesempatan datang saat keyboard band The Discn, Andyono Arie sakit dan Abadi menjadi pemain pengganti. Setelah itu, Abadi direkrut sebagai pemain keyboard band pengiring ternama Jakarta, The Pro's yang dibentuk Dimas Wahab, mengisi posisi Broery Marantika yang ingin berkonsentrasi sebagai penyanyi. The Pro's lalu bertolak ke Amerika Serikat bermain sebagai home band di Restauran Ramayana, yang terletak di New York City.
Bersama Guruh Gipsy
Pertengahan dasawarsa 1970-an, Abadi Soesman kembali ke Jakarta. Dia lalu bergabung dengan band Gipsy yang didukung Keenan Nasution (drums) dan Chrisye (bass). Saat itu Gipsy bersama Guruh Soekarno Putra tengah berencana membuat proyek musik eksperimen menggabungkan musik rock progressive dan gamelan Bali. Proyek itu berlanjut dengan terbentuknya Guruh Gipsy dengan formasi Guruh Soekarno Putra (gamelan, piano, komposer), Keenan Nasution (drum, vokal), Chrisye (bass, vokal), Oding Nasution (gitar), Roni Harahap (keyboards), dan Abadi Soesman (synthesizers).
Bermusik Jack Lesmana
Meski sibuk di Guruh Gipsy, Abadi masih tak melupakan jazz. Dia bergabung dengan komunitas Jack Lesmana bersama sederet pemusik jazz lainnya seperti Oele Pattiselanno, Benny Likumahuwa, Jopie Item, Karim Suweilleh, dan Bubi Chen. Tak hanya di panggung, Abadi juga mendukung sejumlah album jazz Jack Lesmana.
Bersama The Eternals
Abadi sempat membentuk band sendiri yang bernama The Eternals. Ia pun menulis sederet lagu, antara lain "Kasihmu Kasihku", yang menjadi hits.
Bersama God Bless
Tahun 1979 Abadi Soesman diajak Ian Antono bergabung dalam God Bless. Setahun kemudian, kelincahannya memainkan tuts piano terlihat saar God Bless merilis album Cermin (1980). Ketrampilannya menggabungkan rock dan gamelan Bali pada album Guruh Gipsy diterapkannya pada lagu "Anak Adam" pada album God Bless tersebut. Setelah rilis album Cermin (1980) yang diikuti show di beberapa tempat, God Bless vakum sehingga Abadi Soesman pun mengundurkan diri. Ia baru kembali bergabung pada tahun 2002, menggantikan Jockie Surjoprajogo dan merilis album berjudul 36th (2009). Karyanya dalam God Bless adalah Insan Sesat (Cermin), Ku Ingin Kau Bahagia dan Rock ‘n Roll Hidupku (36th).
Bersama Tarantulla (Dangdut)
Awal tahun 1980, Abadi Soesman diajak Reynold Panggabean bergabung dalam kelompok dangdut Tarantulla dalam bentuk album rekaman. Muchsin Alatas juga mengajak Abadi Soesman bereksperimen menggabungkan dangdut, reggae, dan jazz rock dalam album bertajuk 5 LU – 12 LS.
Bersama Bharata Band
Nama Abadi makin berkibar saat bergabung dengan “The Beatles Indonesia”, Bharata Band sebagai gitaris pada tahun 1984. Grup musik yang didukung pula oleh Tato Bharata (vokal, gitar), Harry Bharata (vokal, bass), dan Jelly Tobing (drums) ini memainkan lagu-lagu The Beatles dan sempat merilis sebuah album Kawula Muda (1988). Di masanya, Bharata Band sempat menjadi band terlaris di Indonesia.
Tahun 1986, pria yang kini berambut gondrong itu mulai bermain di area musik lawas. Lagu-lagu Bee Gees, The Beatles, The Shadows, atau penyanyi kondang era 1950 - 1960-an seperti Everly Brothers, Pat Boone, Jim Reeves, Nat “King” Cole, Tom Jones, sampai The Cats selalu didendangkan. Termasuk lagu-lagu soul dan funk milik James Brown dan Cool and The Gang.
Saat ini, selain bergabung dalam God Bless, Abadi Soesman juga merangkap sebagai keyboardis The Rollies. Dua band tersebut sempat manggung bersama dalam acara ulang tahun The Rollies ke 50 yang bertajuk “God Bless The Rollies: Still Alive and Well - Anniversary Concert" di Bandung pada tanggal 13 Mei 2013.