Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia.Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya." – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara. Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni:
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada walikota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar;dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar. Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibukota Indonesia Jakarta. Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
Nama - Nama Pahlawan Nasional Indonesia
Daftar Nama:
- Warga Negara Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
- Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/ perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
- Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
- Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
- Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
- Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
- Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
- Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada walikota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar;dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar. Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibukota Indonesia Jakarta. Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
Nama - Nama Pahlawan Nasional Indonesia
Daftar Nama:
- Abdoel Halim
- Abdul Haris Nasution
- Abdul Kadir
- Abdul Malik Karim Amrullah
- Abdul Muis
- Abdul Rahman Saleh
- Abdul Wahab Hasbullah
- Andi Abdullah Bau Massepe
- Achmad Soebardjo
- Adam Malik
- Adnan Kapau Gani
- Nyi Ageng Serang
- Agus Salim
- Agustinus Adisucipto
- Ahmad Rifa'i
- Ahmad Yani
- Alimin
- Amir Hamzah
- Bagindo Azizchan
- Basuki Rahmat
- Teungku Chik di Tiro
- Cilik Riwut
- Cipto Mangunkusumo
- Cokroaminoto
- Ernest Douwes Dekker
- Dewi Sartika
- Cut Nyak Dihen
- Diponorogo
- Djamin Ginting
- Donald Izacus Panjaitan
- Eddy Martadinata
- Fakhruddin
- Fatmawati
- Ferdinand Lumbantobing
- Frans Kaisiepo
- Gatot Mangkupraja
- Gatot Subroto
- Halim Perdanakusuma
- Hamengkubuwono
- Hamengkubuwono IX
- Harun Bin Said
- Hasan Basri
- Hasanuddin
- Hasyim Asy'ari
- Hazairin
- Herman Johannes
- Ida Anak Agung Gde Agung
- Idham Chalid
- Ilyas Yakoub
- Tuanku Imam Bonjol
- Radin Inten II
- Iskandar Muda
- Ismail Marzuki
- Iswahyudi
- Iwa Kusumasumantri
- Izaak Huru Doko
- Janatin
- Jatikusumo
- Andi Jemma
- Johannes Abraham Dimara
- Johannes Leimena
- Juanda Kartawijaya
- Karel Satsuit Tubun
- Kartini
- Ignatius Joseph Kasimo
- Katamso Darmokusumo
- I Gusti Ketut Jelantik
- I Gusti Ketut Puja
- Ki Hajar Dewantara
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro
- Kiras Bangun
- Kusumah Atmaja
- La Maddukelleng
- Lambertus Nicodemus Palar
- John Lie 1911 1988
- Mahmud Badaruddin II
- Mangkunegara I
- Andi Mappanyukki
- Maria Walanda Maramis
- Martha Christina Tiahahu
- Marthen Indey
- Mas Mansur
- Mas Tirtodarmo Haryono
- Maskun Sumadireja
- Cut Nyak Meutia
- Mohammad Hatta
- Mohammad Husni Thamrin
- Mohammad Natsir
- Teuku Muhammad Hasan
- Muhammad Mangundiprojo
- Muhammad Yamin
- Mustopo
- Moewardi
- Nani Wartabone
- I Gusti Ngurah Rai
- Nuku Muhammad Amiruddin
- Noer Alie
- Teuku Nyak Arif
- Opu Daeng Risaju
- Oto Iskandar di Nata
- Pajonga Daeng Ngalie
- Pakubuwono VI
- Pakubuwana X
- Pattimura
- Pierre Tendean
- Pong Tiku
- Raja Ali Haji
- Raja Haji Fisabilillah
- Rajiman Wediodiningrat
- Ranggong Daeng Romo
- Rasuna Said
- Robert Wolter Monginsidi
- Saharjo
- Sam Ratulangi
- Samanhudi
- Silas Papare
- Sisingamangaraja XII
- Siswondo Parman
- Siti Hartinah
- Siti Walidah
- Soedirman
- Albertus Sugiyapranata
- Sugiyono Mangunwiyoto
- Suharso
- Sukarni
- Sukarno
- Sultan Agung
- Andi Sultan Daeng Radja
- Soepeno
- Soepomo
- Suprapto
- Supriyadi
- Suroso
- Suryo
- Suryopranoto
- Sutan Syahrir
- Soetomo
- Sutomo
- Sutoyo Siswomiharjo
- Syafruddin Prawiranegara
- Syarif Kasim II
- Tahi Bonar Simatupang
- Tuanku Tambusai
- Tan Malaka
- Thaha Syaifuddin
- Tirtayasa
- Tirto Adhi Suryo
- Teuku Umar
- Untung Surapati
- Urip Sumoharjo
- Wage Rudolf Supratman
- Wahid Hasyim
- Wahidin Sudirohusodo
- Wilhelmus Zakaria Johannes
- Yos Soedarso
- Yusuf Tajul Khalwati
- Zainal Mustafa
- Zainul Arifin