Eko Yuli Irawan
Informasi Pribadi :
Lahir : 24 Juli 1989 (umur 25) Lampung
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Atlet
Tinggi : 157 cm
Berat : 62 kg
Orang tua : Saman (ayah), Wastiah (ibu)
Angkat besi Putra Dan prestasi :
Eko Yuli Irawan (lahir di Lampung, Indonesia, 24 Juli 1989; umur 25 tahun) adalah atlet angkat besi Indonesia. Di Olimpiade Beijing 2008 Eko meraih medali perunggu. Sebelumnya di kejuaraan angkat besi dunia yunior di Praha, Republik Ceko tahun 2007, Eko meraih emas dan mendapatkan penghargaan sebagai the best lifter pada turnamen tersebut. Pada Olimpiade London 2012, Eko untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi penyumbang medali pertama Indonesia dengan meraih medali perunggu di kelas 62 kg, ia menduduki peringkat ketiga dengan total angkatan 317 kg.
Kehidupan awal
Eko lahir di Lampung dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bernama Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah adalah seorang penjual sayur.
Takdir Eko menjadi atlet angkat besi (lifter) berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya sekitar tujuh tahun silam. Lama kelamaan Eko makin tertarik. Pelatih klub tersebut akhirnya mengajak Eko ikut berlatih. Berbekal izin dari orangtuanya, Eko pun mulai mengakrabkan diri dengan barbel. Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007, di mana saat itu ia meraih medali emas. Sejak itu ia melanjutkan kariernya dengan gemilang.
Eko saat ini menetap di Kalimantan Timur dan sedang menanti kehadiran anak pertamanya.
Prestasi
Informasi Pribadi :
Lahir : 24 Juli 1989 (umur 25) Lampung
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Atlet
Tinggi : 157 cm
Berat : 62 kg
Orang tua : Saman (ayah), Wastiah (ibu)
Angkat besi Putra Dan prestasi :
- PON : Emas PON XVII 56 kg
- SEA Games : Emas SEA Games 2007 56 kg
- Olimpiade : Perunggu Beijing 2008 56 kg, Perunggu London 2012 62 kg
- Kejuaraan Dunia
- Total
- Perak Goyang 2009 , 62 kg
- Perunggu Paris 2011, 62 kg
- Perunggu Chiang Mai 2007 , 56 kg
- Universiade
- Emas Shenzhen 2011, 62 kg
Eko Yuli Irawan (lahir di Lampung, Indonesia, 24 Juli 1989; umur 25 tahun) adalah atlet angkat besi Indonesia. Di Olimpiade Beijing 2008 Eko meraih medali perunggu. Sebelumnya di kejuaraan angkat besi dunia yunior di Praha, Republik Ceko tahun 2007, Eko meraih emas dan mendapatkan penghargaan sebagai the best lifter pada turnamen tersebut. Pada Olimpiade London 2012, Eko untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi penyumbang medali pertama Indonesia dengan meraih medali perunggu di kelas 62 kg, ia menduduki peringkat ketiga dengan total angkatan 317 kg.
Kehidupan awal
Eko lahir di Lampung dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bernama Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah adalah seorang penjual sayur.
Takdir Eko menjadi atlet angkat besi (lifter) berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya sekitar tujuh tahun silam. Lama kelamaan Eko makin tertarik. Pelatih klub tersebut akhirnya mengajak Eko ikut berlatih. Berbekal izin dari orangtuanya, Eko pun mulai mengakrabkan diri dengan barbel. Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007, di mana saat itu ia meraih medali emas. Sejak itu ia melanjutkan kariernya dengan gemilang.
Eko saat ini menetap di Kalimantan Timur dan sedang menanti kehadiran anak pertamanya.
Prestasi
- Nasional
- Medali emas PON XVII di Kaltim, 2008
- Internasional
- Medali perunggu Olimpiade London 2012, kelas 62 kg, total angkatan 317 kg.[4]
- Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, kelas 56 kg. dengan total angkatan 288 Kg.
- Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.
- Medali emas Sea Games di Thailand, 2007
- Medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.
- Dua buah medali perunggu kejuaraan dunia 2007 di Chiang Mai, Thailand, di kelas 56 Kg.
- Peringkat 8 kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, kelas 56 Kg. dengan total angkatan 266 Kg.