Achmad Tahir
Informasi pribadi :
Pada masa Orde Baru, dia dipercaya menjadi Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dalam Kabinet Pembangunan IV periode 1982-1987 dan Kabinet Pembangunan V periode 1987-1992 dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Setelah tidak lagi menjadi menteri, dia ditugaskan sebagai Dubes Keliling Gerakan Nonblok untuk wilayah Eropa kemudian menjadi Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Ia adalah Sesepuh Puak Melayu Sumatera Utara, yang telah diberi gelar Tengku Pangeran oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABMI) di Kesultanan Deli.
Keluarga
Ahmad terlahir sebagai anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya berasal dari Salatiga, Jawa Tengah sementara ibunya merupakan seorang Melayu dari Serdang, Sumatera Utara. Ia menikah pada tahun 1946 dengan Rooslila, seorang wanita berdarah Batak-Minangkabau yang berkarier sebagai penyiar Radio Jepang dan wartawati Sumatera Shinbun saat itu, dan dikemudian harinya menjadi anggota DPR RI periode 1982-1987.
Pernikahan mereka dikaruniai 6 orang anak, yaitu Gelora Surya Dharma, Hari Indra Utama, Yulia Saprita, Linda Agum Gumelar, Adi Putra Darmawan Tahir, dan Chaerul Permata Cita. Achmad Tahir meninggal pada tanggal 17 Agustus 2002 di RS. Medistra, Jakarta pada usia 78 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Pendidikan
Umum
Informasi pribadi :
- Lahir : 27 Juni 1924
- Meninggal : 17 Agustus 2002 (umur 78)
- Kebangsaan : Indonesia
- Suami/istri : Rooslila
- Anak : Gelora Surya Dharma, Hari Indra Utama, Yulia Saprita, Linda Agum Gumelar, Adi Putra Darmawan Tahir, Chaerul Permata Cita
Pada masa Orde Baru, dia dipercaya menjadi Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dalam Kabinet Pembangunan IV periode 1982-1987 dan Kabinet Pembangunan V periode 1987-1992 dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Setelah tidak lagi menjadi menteri, dia ditugaskan sebagai Dubes Keliling Gerakan Nonblok untuk wilayah Eropa kemudian menjadi Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Ia adalah Sesepuh Puak Melayu Sumatera Utara, yang telah diberi gelar Tengku Pangeran oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABMI) di Kesultanan Deli.
Keluarga
Ahmad terlahir sebagai anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya berasal dari Salatiga, Jawa Tengah sementara ibunya merupakan seorang Melayu dari Serdang, Sumatera Utara. Ia menikah pada tahun 1946 dengan Rooslila, seorang wanita berdarah Batak-Minangkabau yang berkarier sebagai penyiar Radio Jepang dan wartawati Sumatera Shinbun saat itu, dan dikemudian harinya menjadi anggota DPR RI periode 1982-1987.
Pernikahan mereka dikaruniai 6 orang anak, yaitu Gelora Surya Dharma, Hari Indra Utama, Yulia Saprita, Linda Agum Gumelar, Adi Putra Darmawan Tahir, dan Chaerul Permata Cita. Achmad Tahir meninggal pada tanggal 17 Agustus 2002 di RS. Medistra, Jakarta pada usia 78 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Pendidikan
Umum
- HIS di Medan (1938)
- MULO-B di Medan (1941)
- SMA-B di Bukittinggi (1948, tidak selesai)
- Fakultas Sospol Universitas Jayabaya (1972, Sarjana Muda)
- Latihan Opsir Gyugun (1943)
- Latihan Candradimuka (1952)
- Kursus Atase Militer (1956)
- Seskoad (1960)
- Panglima Divisi IV/TKR (1945)
- Komandan Polisi Tentara Sumatera (1946-1947)
- Kastaf KDO Sumatera (1948-1949)
- Kabag Umum Dinas Personalia AD (1950-1952)
- Asisten Ajudan Jenderal (1952-1953)
- Kepala Seksi III Staf Umum TNI-AD (1953-1956)
- Atase Militer KBRI Roma, Italia (1956-1959)
- Dosen Seskoad (1960-1962)
- Kastaf Gabungan Komando Mandala (1962-1963)
- Kastaf Gubernur Militer Indonesia Bagian Timur (1962-1963)
- Gubernur Akabri Umum Darat (1966-1968)
- Pangkowilhan I Sumatera (1969-1973)
- Dubes RI di Perancis (1973-1976)
- Dubes RI di Spanyol (1973-1975)
- Sekjen Dephub (1976-1983)
- Menparpostel (1983-1988) dan (1988-1993)
- Dubes Keliling Gerakan Nonblok untuk wilayah Eropa (1994)
Sumber :Wikipedia