Ir. H. Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia ke-4) | Tokoh Inspiratif

Ir. H. Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia ke-4)

Photo Tifatul-sembiringTifatul Sembiring
Informasi pribadi :
  • Lahir : 28 September 1961 (umur 54)
  • Kebangsaan : Indonesia
  • Partai politik : Partai Keadilan Sejahtera
  • Anak : Sabriana, Fathan, Ibrahim, Yusuf, Fatimah, Muhammad, Abdurrahman
  • Agama : Islam
  • Akun Twitter : Tifatul Sembiring
Ir. H. Tifatul Sembiring (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 28 September 1961; umur 54 tahun) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menggantikan Hidayat Nur Wahid sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tifatul Sembiring merupakan insinyur komputer lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STI&K) Jakarta. Sebelum terjun dalam politik praktis, ia pernah berkarier di PT PLN (persero) dalam bidang telekomunikasi dan pemrosesan data. Ia juga pernah menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) semasa mudanya, kemudian menjadi Dewan Pertimbangan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar PII 2008-2011.

Keluarga
Tifatul lahir dari pasangan orang tua yang berasal dari Suku Karo dan Minangkabau. Dari ayahnya Tifatul memiliki marga Sembiring, namun dari pihak ibu dia merupakan kepala kaum suku Koto di Guguak Tabek Sarojo, Agam, Sumatera Barat dengan gelar Datuk Tumangguang. Tifatul menikah dengan Sri Rahayu dan memiliki 7 orang anak antara lain Sabriana, Fathan, Ibrahim, Yusuf, Fatimah, Muhammad, dan Abdurrahman. Tanggal 8 Desember 2011, anak perempuan Tifatul, Nur Shabrina Sembiring menikah dengan Fathan Lasthalani.

Pendidikan
Ia memulai pendidikan dasarnya di SDN 01 Benteng Pasar Atas, Bukittinggi, Sumatera Barat. Semasa sekolah, ia tidak memakai alas kaki sama sekali dan terkenal bandel. Pendidikan menengah hingga setingkat SMA ia lanjutkan ke Pondok Pesantren Gontor. Ia lalu melanjutkan ke IAIN Ciputat, jurusan Komputer Management dan memperoleh gelar insinyur komputer dengan mengikuti ujian negara melalui Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STI&K) Jakarta.

Karier dan bisnis
Kariernya dimulai dengan bekerja sebagai karyawan PLN di bidang Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura pada kurun waktu 1982 hingga 1989. Namun kemudian ia keluar untuk lebih fokus kepada dakwah. Pada tahun 1990, Tifatul bergabung dengan yayasan pendidikan Nurul Fikri di bagian Litbang dan bergabung dalam Korps Mubaligh Khairu Ummah. Ia juga mendirikan penerbitan sendiri dengan nama Asaduddin Press, Jakarta pada tahun 1991. Sebagai direktur, ia dibantu oleh istrinya yang aktif menulis tentang kewanitaan.

Karier politiknya dimulai dengan menjadi Humas Partai Keadilan Sejahtera, mendampingi Nurmahmudi Ismail. Kemudian ia dipercaya menjadi Wakil Sekjen, Menjelang Munas PKS dan menjadi ketua DPP untuk Ketua Wilayah Dakwah (Wilda) I Sumatera Pasca Munas. Ketika Hidayat Nurwahid menjabat sebagai Ketua MPR, Tifatul menggantikan sementara sebagai Presiden PKS dan pada Munas berikutnya ditetapkan sebagai Presiden PKS periode 2005 – 2010.

Prestasi
Program yang dikenal selama Tifatul Sembiring menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika adalah lelang penggunaan kanal 3G dan mobil pintar yang mengatasi problem jangkauan internet di daerah terpencil. Di tahun 2013, ia berhasil meningkatkan penerimaan negara bukan pajak dari Kemenkominfo menjadi sebesar Rp 13,59 triliun, atau 110 persen dari target dan meningkat 17,3 persen dari penerimaan pada tahun 2012.

Selain itu, selama masa jabatannya, sebanyak 72 ribu desa telah terkoneksi dengan sambungan telepon. Seluruh kecamatan telah terhubung dengan internet melalui Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK), dengan rincian 5.748 PLIK maupun 1.970 MPLIK di semua kota dan kabupaten, yang memberikan akses internet gratis. Berdasarkan klaim Tifatul Sembiring, jaringan serat optik Palapa Ring sudah rampung 90 persen. Selain itu, wilayah jangkauan komunikasi seluler di Indonesia juga telah mencapai 95 persen. Sebanyak 31 stasiun TVRI baru juga telah dibangun. Kemenkominfo juga aktif meluncurkan proyek Indonesia ICT Award (INAICTA), ICT Training Center, proyek e-learning, program beasiswa S-2 dan S-3 IT dan komunikasi, dan Indonesia Open Source Award.

Penghargaan
Di akhir masa jabatannya, ia dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana, yang diberikan langsung oleh Presiden waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono. Bintang Mahaputera merupakan simbol penghargaan bagi warga Indonesia yang berprestasi di bidang atau peristiwa tertentu.

Sumber : Wikipedia