Kemal Idris
Informasi Pribadi :
Kehidupan pribadi
Kemal Idris lahir pada 10 Februari 1923 di Singaraja, Bali, dari pasangan perantau Minangkabau asal Solok. Ia meninggal dunia pada 28 Juli 2010, karena komplikasi penyakit dan infeksi paru-paru.Ia dimakamkan secara militer di Taman Makam Majelis Taklim Raudatus Salihin, Citapen, Bogor, Jawa Barat.
Karier militer
Karier militer dimulai dengan menjadi Seinendan pada zaman Jepang. Kemudian, ia bergabung dalam satuan militer Jawa Barat, Divisi Siliwangi. Kemal Idris juga mengajak bergabung Poncke Princen, opsir Belanda untuk bergabung dengan Indonesia.
Puncak karier militernya dicapai dengan menjadi Pangkostrad pada tahun 1967, selama menjadi Pangkostrad ia berperan besar dalam mendukung gerakan mahasiswa yang menentang Orde Lama. Kemudian ia menjabat panglima Komando Antardaerah untuk Kawasan Indonesia Timur. Karier terakhir Kemal di militer adalah panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) dengan pangkat letnan jenderal.
Diplomat dan pengusaha
Setelah pensiun dari karier militer, pada September 1972 ia ditugaskan untuk menjadi duta besar Indonesia untuk Yugoslavia merangkap untuk Yunani. Ia menjadi pengusaha dan dijuluki "Jenderal Sampah", karena mengelola usaha penanggulangan sampah. Kemal Idris juga aktif di Barisan Nasional (Barnas).
Referensi
Informasi Pribadi :
- Lahir :10 Februari 1923
- Meninggal : 28 Juli 2010 (umur 87)
- Pengabdian : Indonesia
- Dinas/cabang : TNI Angkatan Darat
- Pangkat : Pdu letjendtni komando.png Letnan Jenderal TNI
- Kesatuan : Infanteri
Kehidupan pribadi
Kemal Idris lahir pada 10 Februari 1923 di Singaraja, Bali, dari pasangan perantau Minangkabau asal Solok. Ia meninggal dunia pada 28 Juli 2010, karena komplikasi penyakit dan infeksi paru-paru.Ia dimakamkan secara militer di Taman Makam Majelis Taklim Raudatus Salihin, Citapen, Bogor, Jawa Barat.
Karier militer
Karier militer dimulai dengan menjadi Seinendan pada zaman Jepang. Kemudian, ia bergabung dalam satuan militer Jawa Barat, Divisi Siliwangi. Kemal Idris juga mengajak bergabung Poncke Princen, opsir Belanda untuk bergabung dengan Indonesia.
Puncak karier militernya dicapai dengan menjadi Pangkostrad pada tahun 1967, selama menjadi Pangkostrad ia berperan besar dalam mendukung gerakan mahasiswa yang menentang Orde Lama. Kemudian ia menjabat panglima Komando Antardaerah untuk Kawasan Indonesia Timur. Karier terakhir Kemal di militer adalah panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) dengan pangkat letnan jenderal.
Diplomat dan pengusaha
Setelah pensiun dari karier militer, pada September 1972 ia ditugaskan untuk menjadi duta besar Indonesia untuk Yugoslavia merangkap untuk Yunani. Ia menjadi pengusaha dan dijuluki "Jenderal Sampah", karena mengelola usaha penanggulangan sampah. Kemal Idris juga aktif di Barisan Nasional (Barnas).
Referensi
- ^ a b c "Tokoh Petisi 50 Letjen Purn Kemal Idris Meninggal Dunia" Detik.com, diakses 28 Juli 2010.
- ^ a b c d "Mantan Pangkostrad Kemal Idris Wafat" Kompas.com, diakses pada 28 Juli 2010.
- ^ "Kemal Idris Dimakamkan Secara Militer" Tempo.com, diakses pada 28 Juli 2010.
- ^ a b c d "Bertarung Dalam Revolusi" Tokohindonesia.com, diakses pada 28