Jeffrie Geovanie (Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat) | Tokoh Inspiratif

Jeffrie Geovanie (Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat)

Jeffrie Geovanie
Fhoto JeffrieGeovanieInformasi pribadi :
  • Lahir : 5 Agustus 1967 (umur 48)
  • Alma mater : Sarjana Sastra Universitas Nasional, Jakarta, Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
  • Situs web : www.jeffriegeovanie.com
Jeffrie Geovanie (lahir di Jakarta, Indonesia, 5 Agustus 1967; umur 48 tahun), merupakan salah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Saat ini dia duduk sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia periode 2014–2019 setelah terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari daerah pemilihan Provinsi Sumatera Barat pada Pemilu Legislatif 2014.

Latar Belakang
Jeffrie Geovanie menyelesaikan pendidikan di jurusan sastra Indonesia, Universitas Nasional, Jakarta serta Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta.

Kedua orang tuanya berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan seorang profesional dengan tugas terakhir di Yayasan milik PBB yang mengurus soal pengungsi Vietnam di Pulau Galang.

Aktivitas
Sebagai seorang profesional, Jeffrie pernah bekerja di American Express Bank Ltd Jakarta, Direktur Trego Holdings Ltd Singapore, serta Direktur Bank Artha Prima Jakarta. Selanjutnya dia berwiraswasta di bidang hotel dan properti.

Pada tahun 2002, Jeffrie mendirikan Syafii Maarif Foundation - Maarif Institute, sebuah LSM yang aktif mengkaji masalah kebudayaan dan kemanusiaan. Dalam lembaga tersebut ia duduk sebagai Ketua Yayasan. Kemudian dia juga mendirikan Yayasan Indonesia Untuk Semua – The Indonesian Institute[2]. Jeffrie juga aktif sebagai salah seorang Dewan Penasehat Center for Strategic and International Studies. JG, begitu dia dikenal, pernah menjadi Ketua Umum PB. Percasi, dan menjadi salah seorang anggota Dewan Redaktur Penerbitan Balai Pustaka.

Karier politiknya dimulai ketika ia menjadi anggota Muhammadiyah dan kemudian bergabung dengan Partai Amanat Nasional. Pada tahun 2005, karier politiknya menanjak saat dicalonkan sebagai kandidat Gubernur Sumatera Barat oleh Koalisi Sakato yang berisikan 16 partai politik, berpasangan dengan Dasman Lanin sebagai wakilnya. Dalam Pilkada tersebut, meski belum berhasil menjadi yang pertama, namun JG berhasil menduduki peringkat ketiga di bawah pasangan Gamawan Fauzi-Marlis Rahman serta Irwan Prayitno-Ikasuma Hamid.

Pada musim pemilihan 2009, JG berkampanye di bawah naungan Partai Golkar. Kali ini kiprahnya bersama Golkar menuai sukses dengan terpilihnya JG sebagai anggota DPR periode 2009 - 2014. Namun pada Maret 2012, JG mengejutkan publik melalui pernyataan pengunduran dirinya dari Golkar. Beberapa sinyalemen media mengungkap kaitan pengunduran diri ini dengan rencana JG berkonsentrasi di organisasi masyarakat, Nasional Demokrat (Nasdem).

Karier politik JG berlanjut pada Pemilu 2014. Dia berhasil terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dari daerah pemilihan Provinsi Sumatera Barat dengan raihan 195.930 suara, terbanyak ketiga setelah Irman Gusman dan Emma Yohana.

Selain terlibat aktif di bidang usaha, organisasi sosial dan politik, JG juga aktif menulis. Buku yang telah diterbitkannya antara lain : Transisi Demokratisasi di Indonesia dan Membela Akal Sehat yang merupakan kumpulan tulisan yang tersebar di Koran Kompas, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Rakyat Merdeka, Jawapos, Koran Tempo, Sindo, dll.

Sumber : Wikipedia